7 Proses Tes Kesehatan Sebelum Menikah
Kesehatan adalah salah satu modal awal dari masa depan. Hampir semua orang menginginkan kesehatan yang prima bagi dirinya dan juga berharap mendapatkan pasangan yang sesuai, termasuk memiliki fisik yang sehat. Untuk memastikan kondisi calon pasangan kita, tak ada salahnya melakukan tes pranikah bagi mereka para calon pengantin. Mengenal lama seseorang secara pribadi tidak menjamin kita mengenal riwayat kesehatannya.
Kini di Indonesia mulai banyak masyarakat yang menyadari pentingnya tes kesehatan pranikah untuk mendapat gambaran masadepan keluarga yang akan mereka bangun dan untuk menghindari penyakit keturunan yang akan timbul. Tes kesehatan pranikah juga seringkali dilakukan untuk mengetahui kesehatan reproduksi masing-masing pihak.
Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan saat melakukan tes kesehatan pranikah.Masing-masing memiliki tujuan tertentu, baik mengetahui kemungkinan penyakit bawaan dan kelainan yang tersembunyi, hingga mengenai masalah fertilitas serta mencegah timbulnya masalah kesehatan bagi pasangan maupun keturunannya.
Rangkaian tes kesehatan pranikah antara lain :
1. Tes darah lengkap
Anda dan pasangan akan melakukan pengambilan darah beberapa kali, biasanya akan di cek kondisi darah puasa dan pada masa setelah puasa. Tes ini ditujukan untuk mengetahui adanya kondisi yang berhubungan dengan darah termasuk golongan darah beserta rhesus, hemoglobin, hingga kelainan seperti thalasemia.
Pasangan dengan kecenderungan thalasemia akan meningkatkan resiko munculnya pembawa thalasemia. Pasangan dengan rhesus darah yang berbeda juga sebaiknya dihindari.Jika nanti telah terjadi kehamilan dengan kondisi ibu dan anak memiliki resus darah yang bereda, maka besar kemungkinan akan terjadi pendarahan dan timbul gangguan pada kehamilan tersebut.
2. Tes penyakit menular
Tes ini biasanya masih dilakukan melalui pengambilan darah maupun tes urine untuk mengetahui adanya penyakit yang bisa ditularkan oleh pasangan seperti HIV dan penyakit menular seksual lainnya.
3. Tes urin
Tes ini dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal dan kecenderungan penyakit lainnya yang berkaitan dengan ginjal dan saluran kemih. Tes urin ini juga dapat mendeteksi penyaki-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks, seperti gonorrhea dan chlamydia.
4. Tes gula darah ataupuasa glukosa
Dilakukan untuk mengetahui kadar gula dalam darah dan sebagai deteksi awal diabetes melitus, karena diabetes mellitus dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi.
5. HbsAG
Tes yang bertujuan mengetahui penyakit Hepatitis B. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, serta penularan melalui darah atau cairan tubuh. Tujuan dilakukan tes ini adalah untuk mengurangi penyebarannya dan mengingatkan bahwa hepatitis B dapat menginfeksi calon janin. Oleh sebab itu, penderita hepatitis yang ingin menikah, disarankan untuk merencanakan kehamilannya.
6. Tes TORCH
Tes ini dilakukan untuk mendiagnosis dan medeteksi adanya infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma, virus Rubella virus, virus Cytomegalo (CMV) dan Herpes yang bisa mengakibatkan gangguan pada janin dan mendorong kelahiran bayi prematur.
7. Konsultasi fertilitas
Pada beberapa klinik terdapat fasilitas untuk berkonsultasi mengenai masalah fertilitas.Masing-masing akan ditanyakan masalah reproduksinya, seperti haid pada wanita maupun ereksi pada pria. Lebih jauh terdapat pula tes yang berkaitan dengan fertilitas seperti kualitas sel telur maupun kualitas sperma. Namun biasanya tidak pada rangkaian tes kesehatan pranikah.
Tes kesehatan pranikah masih belum menjadi kewajiban namun sudah menjadi kebutuhan bagi para pasangan muda berpendidikan di kota-kota besar. Mencari pasangan yang ideal untuk membangun masa depan yang sehat merupakan tujuan besar masing-masing individu. Tes kesehatan pranikah memang tidak murah, namun memiliki dampak yang sangat besar bagi kelangsungan rumah tangga yang akan dibangun.