SBY Buka-Bukaan soal Hubungannya dengan Megawati, Akui Belum Cair hingga Serahkan pada Takdir
SBY blak-blakan soal perkembangan hubungannya dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Potret AHY dan Ibas Yudhoyono temani SBY melukis di Pestapora. (sumber: Instagram/agusyudhoyono) (©© 2024 Liputan6.com)
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) blak-blakan soal perkembangan hubungannya dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
SBY mengamini, dirinya dan Megawati belum sepenuhnya pulih pascakontestasi politik 2004-2009. Maka dari itu, ada pihak yang memandang antara dirinya dan Megawati belum seharmonis dahulu maka itu tidak sepenuhnya salah.
"Jujur kalau ada yang berpandangan seperti itu tidak salah, meskipun tidak berarti tidak bisa bertemu sama sekali, tidak bisa berjabat tangan, tidak bisa berbicara, tidak seburuk itu sebetulnya tapi emang benar belum cair sekali,” kata SBY seperti ditayangkan di kanal Youtube Liputan6 SCTV, Senin (10/2).
SBY memahami, memahami mungkin persaingan politik berpengaruh begitu dalam. Namun dia menegaskan, tetap menghormati Megawati sebagai presiden terdahulu dan tidak ada hambatan dari sisi hatinya untuk kembali merajut hubungan baik walau entah kapan hal itu terjadi.
"Mungkin time will tell, sejarah menakdirkan nanti seperti apa hubungan saya dengan beliau ke depan," tutur SBY.
Banyak Pihak Bantu Komunikasi
SBY mengaku sudah banyak jalur komunikasi yang coba dibuka dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu. Salah satunya melalui mendiang Taufik Kiemas, suami dari Megawati yang bersahabat dengan SBY sampai akhir hayatnya.
"Pak Taufik juga sering berbincang-bincang dengan almarhumah istri tercinta Ibu Ani agar kedua keluarga ini bisa menjalin lagi hubungan keluarga dengan baik, tapi sekali lagi memang Tuhan belum menakdirkan," ujar SBY.
Meski begitu, SBY memastikan tetap bertegur sapa dengan Megawati jika dipertemukan dalam acara acara formal. Mereka tetap berjabat tangan. Namun lebih daripada itu, SBY menginginkan adanya hubungan baik para mantan presiden yang memberi keteduhan.
"Karena bagus mantan presiden membawa keteduhan bagi dunia politik di Indonesia dan saya menyerahkan kepada sejarah kapan takdir dipertemukan tapi yang jelas saya menghormati beliau," tandas SBY.
Artikel ini ditulis oleh
Editor: Raynaldo Ghiffari Lubabah
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmoro