9 Penyebab Umum Terjadinya Asma
Jika kita sering merasakan sulit bernafas atau nafas pendek dan mendengar ada suara mendecit ketika menarik nafas, kemungkinan besar kita menderita asma. Asma adalah suatu keadaan dimana terjadinya penyempitan saluran nafas akibat respon dari beberapa stimulus atau rangsangan yang bersifat reversible (dapat kembali). Penyempitan saluran nafas ini dapt disebabkan oleh adanya peradangan yang cukup pada saluran pernafasan.
Berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan asma:
Genetik
Sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Misalnya karena ada kakek, nenek, atau orang tua Anda yang mengidap penyakit ini. Umumnya asma yang disebabkan oleh faktor genetik akan lebih sulit untuk dihilangkan. Gejala yang ditimbulkan pun biasanya akan sama seperti yang dialami oleh generasi penderita sebelumnya.
Saluran pernafasan yang sensitif
Asma terjadi karena adanya peradangan atau iritasi pada saluran pernafasan. Pada sebagain orang, ada yang saluran pernafasannya memang sangat sensitif sehingga mudah mengalami iritasi. Hal ini menyebabkan mereka akan lebih mudah menderita asma.
Kondisi medis
Penggunaan obat-obatan tertentu seperti aspirin, ibuprofen dapat memicu terjadinya asma, atau kondisi pasien yang sendang menderita penyakit tertentu bisa menyebabkan terjadinya iritasi pada saluran pernafasan. Misalnya sakit flu, batuk atau bahkan penyakit yang serius seperti bronkitis.
Udara kotor
Udara kotor atau tepatnya berdebu sering kali jadi faktor penyebab asma. Debu yang terdapat di udara, misalnya di dalam rumah karena jarang dibersihkan, secara tidak sadar bisa banyak terhirup saat kita bernafas. Termasuk juga di tempat tidur kita sendiri. Hal ini yang akan membuat kita menjadi sesak nafas. Selain debu, asap rokok, asap kendaraan bermotor atau asap hasil pembakaran lainnya juga bisa jadi salah satu pemicu asma jika terhirup dalam jumlah yang banyak.
Alergi
Banyak orang yang menderita asma karena alergi. Alergi di sini bisa alergi pada debu, rumput, pohon, udara dingin, bulu binatang, parfum yang kuat, asap rokok dan lainnya. Bahkan alergi pada makanan tertentu pun (umumnya seafood) bisa menyebabkan seseorang terkena asma. Saat terjadinya alergi, sel darah putih akan lebih banyak memproduksi eosinophil (sel darah putih yang berperan pada alergi), jenis sel ini banyak ditemukan pada saluran pernafasan penderita asma, sel ini juga memberika kontribusi dalam penyempitan saluran pernafasan.
Cuaca
Udara yang dingin sangat mudah memicu tejadinya asma, sekali pun untuk orang yang tidak alergi. Selain itu kondisi udara dan cuaca yang ekstrim seperti sangat dingin, sangat kering, sangat lembab (basah) dan sangat berangin pun bisa memicu terjadinya asma.
Pengawet makanan
Ada beberapa zat pengawet atau bahkan penguat rasa pada makanan. Pada beberapa makanan kalengan, buah kering, selai, beer, wine dan frozen food seperti udang juga kentang goreng, biasanya terdapat zat pengawet dan sulfit yang bisa memicu terjadinya asma.
Emosi yang tidak stabil
Pada beberapa kasus, kondisi emosi yang tidak stabil, misalnya menahan amarah, kesal, panik atau stres berat bisa memicu munculnya asma. Kondisi emosi yang tidak stabil seperti ini akan menyerang seseorang dan menyebabkannya menjadi sesak nafas yang kemudian menjadi asma.
Olahraga dengan porsi yang tidak tepat
Olahraga memang baik untuk kesehatan dan pada porsi dan kondisi tertentu dapat membantu memperpanjang nafas Anda. Namun, untuk penderita asma, olahraga harus dilakukan dengan porsi yang tepat. Jika melakukan olahraga secara berlebihan, hal ini bisa sangat mengganggu kemampuan bernafas penderita. Akibatnya gejala asma seperti sesak nafas pun akan timbul dan tentu saja akan sangat mengganggung bahkan mungkin bisa jadi makin parah jika tidak segera diatasi.
Penanganan pada asma
Biasanya, jika seseorang mengindap penyakit asma, inhaler merupakan obat yang secara otomatis akan diberikan beserta dengan obat lainnya. Inhaler merupakan obat yang sangat efektif untuk meredakan serangan asma karena pengobatannya langsung menuju sistem pernafasan dan paru-paru, tanpa harus melewati bagian tubuh lainnya terlebih dulu.
Setiap inhaler memiliki cara pemakaiannya masing-masing yang caranya akan dijelaskan terlebih dahulu oleh dokter atau perawat. Jenis inhaler yang biasa digunakan adalah yang dikemas dalam tabung kecil (yang bahannya mirip dengan kaleng deodoran semprot). Sebelum di gunakan, kocok inhaler terlebih dahulu sebanyak 3-4 kali, buka tutupnya dan buang nafas sebelum inhaler dimasukkan ke mulut, setelah membuang nafas masukkan inhaler ke mulut semprotkan dan mulai menarik nafas secara perlahan, lalu lepaskan inhaler dari mulut dan tahan nafas sekitar 10 detik, kemudian bernafas seperti biasa. Jika membutuhkan semprotan kedua, tunggu hingga 30 detik, dan ulangi langkah-langkah diatas. Setelah menggunakan obat ini, cucilah mulut Anda untuk mengurangi risiko timbulnya sariawan akibat jamur dan catatlah berapa banyak dosis yang Anda gunakan.