5 Permasalahan yang Dihadapi Remaja ketika Pubertas
Remaja merupakan salah satu periode peralihan dari anak-anak dan dewasa. Pada tahapan remaja terdapat satu masa pubertas yang dialami semua remaja. Pubertas pada perempuan terjadi sekitar umur 8 tahun, sedangkan pada laki-laki sekitar umur 9 tahun. Ada sebagian remaja menghadapi masa pubertas dengan mengisi hari-harinya dengan kegiatan positif dan berguna, sedangkan sebagian remaja lain melewatinya dengan berbagai macam konflik.
Pada masa pubertas, terjadi perubahan yang sangat cepat baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial. Perubahan ini menuntut para remaja untuk dapat beradaptasi dan berpikir cepat karena pengaruh yang datang dari keluarga atau lingkungan sekitar. Pada saat ini juga banyak terjadi konflik dari dalam diri sendiri atau dari lingkungan luar seperti lingkungan keluarga, sekolah, pertemanan, dan masyarakat luas.
Pada saat pubertas, terdapat beberapa masalah yang sering dialami oleh remaja, antara lain:
Masalah emosi pribadi
Pada saat pubertas, terjadi perubahan emosi yang signifikan. Remaja biasanya menunjukkan emosi yang kuat dan terkadang naik turun sehingga sering menimbulkan konflik. Pubertas sangat sensitif terhadap emosi dan terkadang mereka sering menyalahartikan ekspresi atau bahasa tubuh seseorang. Kemudian, remaja juga lebih sadar diri. Mereka mulai memperhatikan penampilan dibandingkan setelah mereka dewasa.
Masalah yang terjadi pada perubahan emosi, biasanya adalah konflik yang dapat terjadi di keluarga, lingkungan sekolah atau teman. Orang tua terkadang kesulitan berkomunikasi dengan anaknya karena adanya pemahaman yang berbeda antara keduanya. Belum lagi akibat keingan orang tua yang terlalu tinggi terhadap anaknya. Semua itu akan menyebabkan anak merasa tidak didukung dan diperhatikan oleh orang tuanya.
Masalah emosi lain yang sering timbul adalah emosi dengan lawan jenis. Pada saat pubertas, remaja mulai tertarik dengan lawan jenis. Mereka sudah mulai melihat lawan jenis dengan penglihatan berbeda. Banyak pengalaman dari masa remaja yang berhubungan dengan emosi terhadap lawan jenis. Mulai dari pacaran, diputuskan, dikhianati, dan lain sebagainya.
Masalah perilaku
Pada saat pubertas terjadi perubahan perilaku pada remaja. Remaja mencari cara untuk menemukan jati dirinya. Perilaku negatif sering ditemukan pada remaja yang mengalami pubertas. Perilaku agresif seperti berkelahi, mencuri, mengganggu (bullying) temannya merupakan contoh masalah perilaku negatif pada remaja saat ini.
Masalah kesehatan reproduksi
Pada saat pubertas, terjadi perubahan seks sekunder yang tampak dari perubahan fisik mereka. Remaja laki-laki sudah bertambah tingginya, pertumbuhan jakun dan bulu rambut yang muncul, serta pengalaman mereka mengalami mimpi basah merupakan tanda dari munculnya seks sekunder. Pada remaja perempuan, payudara yang mulai muncul, bentuk badan yang lebih berlekuk, dan terjadinya menstruasi. Orang tua harus dapat menjelaskan semua perubahan ini, agar remaja menjadi tidak malu terhadap dirinya sendiri.
Pada masa pubertas, remaja harus diberi penjelasan mengenai masalah kesehatan reproduksi dan cara mengatasinya. Perilaku seks bebas, hamil di luar nikah dan aborsi merupakan masalah yang sering terjadi pada remaja yang tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi.
Masalah sosial
Pada masa pubertas, remaja mulai memperhatikan kondisi sosial lingkungan sekitarnya. Mereka mulai merasa pentingnya teman dekat dan terdapat pengaruh teman sebayanya. Mereka juga sangat memperhatikan kelompok main secara selektif dan kompetitif. Konflik sosial antar teman biasanya sering terjadi. Selain itu, rasa hormat terhadap orang tua juga mulai berkurang dan terkadang seringkali berkata kurang baik ke orang tua.
Pubertas yang terlalu cepat atau terlambat
Pubertas yang terlalu cepat atau tanda-tanda pubertas sudah muncul sebelum usia 8 tahun untuk anak wanita dan kurang dari 9 tahun untuk anak laki-laki lebih sering dikenal dengan pubertas prekoks. Penyebab pasti pubertas prekoks secara pssti belum dapat di ketahui namun dapat terjadi karena adanya gangguan organ endokrin, bawaan genetik, gangguan pada otak, gangguan tumor yang menghasilkan hormon reproduksi.
Pubertas yang terlambat adalah perkembangan pubertas pada umur yang terlambat yaitu sewaktu remaja berumur 13 tahun pada perempuan dan 14 tahun pada laki-laki. Pubertas terlambat biasanya disebabkan riwayat pubertas terlambat dalam keluarga atau karena terdapat penyakit kronis yang mendasarinya. Penanganan dengan dokter anak harus dilakukan guna memeriksa penyebab pubertas prekoks maupun pubertas yang terlambat ini.