Pemda Alor Gelar Doa Bersama dan Tabur Bunga, Dandim 1622/Alor Turut Hadir
KALABAHI - Pemerintah Daerah Kabupaten Alor, menggelar doa bersama dan tabur bunga mengenang 12 hari terbakarnya KM Express Cantika 77 di laut Naikliu pada tanggal 24 Oktober 2022, yang meninggalkan duka bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur termasuk warga masyarakat Kabupaten Alor.
Doa bersama dilakukan secara berbarengan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dipimpin oleh Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP, di pelabuhan Dulionong, Kelurahan Binongko, Kecamatan Teluk Mutiara, Jumat (04/11/2022) Pukul 16.00 Wita.
Turut hadir dalam doa bersama dan tabur bunga, Wakil Bupati Alor Imran Duru, S.Pd,. M.Pd, Dandim 1622/Alor Letkol Inf Amir Sarifudin, S.H, Kapolres Alor AKBP Ari Satmoko, S.H,. S.I.K,. M.M, Sekda Alor Drs. Sonny Alelang,
Kejari Kalabahi Abdul Muis Ali, SH,. M.H, para Asisten Sekda Alor, para Kepala Dinas Kab. Alor, dan Wakil Ketua II DPRD Kab. Alor Soleman Sing, SH.
Hadir pula, Camat Teluk Mutiara Ridwan Nampira, S.Sos, Tokoh-tokoh lintas agama, para ASN Kab. Alor, Ibu-ibu Bhayangkari Polres Alor, para korban yang selamat dan keluarga korban yang meninggal dunia.
Acara diawali dengan Refleksi suara hati oleh Ibu Sofie Dida Loro, S.Pd, Suara hati dari korban selamat oleh Ibu Jeni Mau, Suara hati oleh keluarga korban meninggal dunia oleh Bapak Muhammad Berre, SH, dan Suara hati Pemerintah Kab. Alor oleh Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP, dilanjutkan dengan penyalaan lilin serentak, dan Doa bersama oleh empat Tokoh lintas agama (Kristen Protestan, Islam, Katolik, Hindu), diakhiri dengan acara tabur bunga bersama dipelabuhan Dulionong.
Dandim 1622/Alor kepada media mengungkapkan, doa bersama dan tabur bunga ini sebagai bentuk simpati dan penghormatan bagi para korban, baik selamat, maupun meninggal dunia dan ditemukan dan yang dinyatakan hilang.
"Kita semua berduka karena harus kehilangan saudara, sahabat, kerabat, dan orang-orang yang sangat dicintai. Khususnya keluarga kiranya Tuhan memberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi peristiwa ini", ungkap Dandim.
Taramiti Tominuku di Kabupaten Alor, membuat sesama warga Alor untuk saling solider dan menjadi kekuatan untuk saling berbela rasa dan berduka bersama untuk mendoakan sesama anak Alor yang turut menjadi korbannya.
"Mudah-mudahan kejadian ini yang terakhir. Kita harus berkeyakinan bahwa setiap musibah itu adalah seijin dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita memohon lewat doa kepada Allah, dengan satu harapan, kalau memang masih ada harapan untuk ditemukan kembali mereka yang lihang", turup Dandim. (*)