Rabu, 11 Agustus 2021

Babinsa Laksanakan Tracing, Testing Terkendala, Ternyata Ini Penyebabnya


KALABAHI - Babinsa Koramil 1622-01/Kalabahi Sertu Jeftan Bunda bersama Bhabinatibmas Bripka Dony Koegawen, dan Staf Kelurahan Ibu Marlince Mungkabel melaksanakan Tracing kepada wwrga masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman) karena terkonfirmasi Covid-19, di wilayah Kelurahan Kalabahi Tengah Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor, Rabu (11/8/2021).


Kegiatan Tracing dimaksud dilakukan sehingga dapat diketahui perkembangan kondisi kesehatan warga yang terpapar Covid-19 dan melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).


Tracing ini dilakukan kepada 7 orang warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sesuai hasil rapit test antigen yang dilakukan oleh Kkinik dan RSU, pada hari Selasa (10/8/2021).


Babinsa Kelurahan Kalabahi Tengah, Sertu Jeftan kepada media menjelaskan, tujuan Tracing yang dilakukannya bersama Bhabinkamtibmas dan Staf Kelurahan agar bisa mengetahui dan memastikan apakah kondisi kesehatan masyarakat yang sedang isoman dalam keadaan sehat-sehat saja.


Selain itu, Tracing juga untuk memberikan motivasi sehingga masyarakat yang terpapar tidak merasa diasingkan, tetapi ada perhatian khusus, dan menghimbau untuk menjalani isoman sesuai anjuran medis dan selalu bersemangat untuk cepat sembuh dari sakit.


"Kami datangi ke rumah masing-masing berikan motivasi, menghimbau agar isomannya sesuai anjuran medis atau dokter, dan manfaatkan sinar matahari pagi untuk berjemur, serta jangan lupa menum obat vitamin sehingga imun tubuh terjaga dan cepat sehat", kata Sertu Jeftan.


Komandan Kodim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag mengatakan bahwa, Babinsa dalam melaksanakan Tracing kepada masyarakat selalu bersinergi dengan aparat terkait lainnya. Tracing juga dilakukan tentu selalu memperhatikan jarak aman atau protokol kesehatan saat mendatangi ke rumah warga yang terpapar Covid-19.


"Tracing yang dilakukan Babinsa guna mengecek agar bisa mengetahui dan memastikan warga yang terkonfirmasi Covid-19 diwilayah binaan, sudah melaksanakan isoman sesuai anjuran medis/dokter. Selain itu, bisa diketahui kondisi mereka dalam keadaan sehat.


Lanjut Dandim, kasus positif Covid-19 setiap hari terjadi peningkatan bahkan terjadi korban jiwa, sementara tenaga Testing juga kurang, alat rapid minim dan APD juga sangat terbatas, kendala ini tentu tidak sebanding dengan luas wilayah dan jumlah kasus yang ada, sehingga Tracing tidak bisa dilakukan bersamaan dengan Testing.


Kelangkaan ini menjadi bom waktu atau gunung es bagi kita. Karena terkonfirmasinya sedikit tetapi kasus positif di masyarakat pasti sangat banyak karena belum adanya rapid dan ketidak jujuran dari masyarakat, sehingga tidak bisa ditelusuri.


"Tenaga Testing untuk Kecamatan Teluk Mutiara yang ada hanya 2 orang, tapi sakit setelah selesai divaksin ke 3", terang Dandim kepada media via ponselnya, Rabu (11/8/2021) siang.


Lebih lanjut disampaikan Dandim, sosialisasi dan himbauan serta ajakan terus dilakukan oleh para Babinsa, agar masyarakat melaksanakan isolasi terpusat (Isoter) apabila terkonfirmasi positif Covid-19, namun sebagian besar masyarakat tidak mau. Hal ini menjadi kendala bagi tenaga Testing yang tidak sebanding dengan kasus di masyarakat.


Tenaga Testing, APD dan alat Swab minim, tapi kasus dibawah sana banyak. Ditambah lagi warga yang secara diam-diam saat mengalami gejala Covid-19 tapi bebas berkeliaran dan bergaul. Kami berharap masyarakat ikut peduli memberikan informasi kepada aparat dilapangan.


"Kekurangan tenaga Testing, APD, dan alat swab menjadi kendala, hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Dr. Ketut Indrajaya saat dikonfirmasi awak media kemarin sore yaitu Selasa (10/8/2021). Kita tetap berupaya untuk mengatasi penyebaran Covid-19 ini", tutup Dandim.


(Jef/tim)

Sumber : Pendim 1622/Alor.

Related Posts

There is no other posts in this category.