TNI-Polri Berhasil Mengevakuasi Seluruh Jenazah Korban Longsor Welai Selatan dan Malaipea
Kalabahi, - Anggota Kodim 1622/Alor diterjunkan kelokasi tanah longsor sejak Senin 5 April 2021, bersama anggota Polres Alor melaksanakan pencarian dan evakuasi hingga Kamis (8/4) pukul 15.51 Wita berhasil menemukan dan mengevakuasi seluruh korban dari total empat orang yang dinyatakan hilang saat kejadian tanah longsor, pada Minggu 4 April 2021.
Keempat korban tanah longsor yakni Agustina Atalani (50) dan Arnolus Makanlehi (7) ditemukan pada pencarian hari pertama, dan dihari keempat ini Kamis (8/4) tim evakusi berhasil menemukan dua jenazah yakni Alfiano Jenmabi (10) dan Jublina Manilehi (70).
Dengan ditemukannya keempat jenazah ini, maka semua korban yang ikut tertimbun tanah longsor Desa Welai Selatan Kecamatan Alor Tengah Utara, seluruhnya ditemukan dan berhasil dievakuasi tim evakuasi dari Kodim 1622/Alor dan Polres Alor dibantu masyarakat setempat.
Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag, saat dikonfirmasi terkait dengan kerja keras prajurit TNI yang berhasil mengevakuasi keempat jenazah menjelaskan bahwa, sejak hari Senin pagi (5/4/2021) ia langsung memimpin anggotanya turun kelokasi untuk melakukan upaya pencarian para korban yang tertimpa material longsor.
Sejak hari Senin pagi (5/4) mulai dilakukannya pencarian terhadap para korban didua titik yakni di Desa Malaipea Kecamatan Alor Selatan dan di Desa Welai Selatan Kecamatan Alor Tengah Utara. Alhasil tujuh korban warga Desa Malaipea sejak Rabu (7/4/) seluruhnya ditemukan dan berhasil dievakuasi.
Untuk warga Desa Welai Selatan yang juga menjadi korban tanah longsor sebanyak 4 orang, dan hari ini, Kamis (8/4) semuanya ditemukan dan berhasil dievakuasi, jelas Dandim.
"Sebagai Dandim, saya atas nama pribadi maupun satuan menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban. Semoga keluarga yang ditinggal selalu mendapat ketabahan dan menghadapi setiap cobaan hidup", ucap Dandim.
Ditambahkan Dandim Letkol Inf Supyan, untuk warga Desa Pido dan Desa Lipang, serta Desa Tamakh yang ikut menjadi korban banjir, masih dinyatakan hilang dan hingga kini terus dilakukan pencarian. Mengingat kondisi medan rawan longsor dan juga sulitnya bantuan alat berat karena terkendala infrastruktur jembatan yang rusak, dan inilah kendala yang dihadapi Tim evakuasi.
(Pendim 1622)