Sabtu, 28 Oktober 2023

GENERASI MUDA MENJADI PEMIMPIN BANGSA DAN NEGARA, DIMANA SALAHNYA?


JAKARTA, NTTALORNEWS.COM - Terkait dengan Keputusan Mahkama Konstitusi yang dapat dianggap oleh pihak tertentu bahwa itu adalah keputusan Mahkama Keluarga dan kemudian dikaitkan dengan politik dinasti.


Pemikiran-pemikiran seperti ini juga dilontarkan oleh sejumlah politisi senayan dengan narasi politik dinasti, itu mencerminkan bahwa para politisi-politisi tersebut tidak mendukung bahkan meragukan kaum milenial untuk menjadi pemimpin bangsa.


Bagaimana bangsa ini akan bergerak maju menjadi kuat dan disegani bangsa lain, kalau kaum milenialnya atau kaum muda tidak diberi kesempatan menjadi pemimpin bangsa, yang sungguh memerlukan energi anak muda yang memiliki kecerdasan dan kemampuan memimpin bangsanya.


Kaum muda patut bersyukur dengan terobosan baru yang diputuskan oleh Mahkama Konstitusi, memberikan peluang dan kesempatan bagi kaum milenial menjadi pemimpin suatu bangsa yang besar seperti Indonesia.


Perlu dingat bahwa, pemuda memiliki pengaruh besar pada masa perebutan kemerdekaan dalam melawan penjajah. Di mana para pemuda seluruh Indonesia bersatu, memberikan tenaga, waktu, dan pikiran untuk membantu mewujudkan negara yang merdeka dan berdaulat.


Bahkan terdapat satu kutipan populer dari Bung Karno Presiden RI Pertama yang menyebutkan "Beri aku 10 pemuda niscaya akan ku mengguncangkan dunia". Kutipan ini menunjukkan bahwa pemuda yang bersatu dapat menghimpun kekuatan luar biasa yang dapat mengubah dunia.


Karena itu, keputusan yang diambil oleh para hakim MK sebenarnya tidak salah, karena memberi peluang bagi anak-anak bangsa kalangan kaum milenial untuk ikut dalam mewakafkan diri dan pikirannya menjadi pemimpin bangsa dan membangun bangsanya.


Semua pihak harus berpikir jernih terkait kaum milenial yang diberikan kesempatan menjadi calon pemimpin bangsa ini. Kita bangga punya kaum milenial yang tidak takut menjadi pemimpin bangsanya.


(*jb*).

Related Posts