Jumat, 09 Juni 2023

Babinsa Jajaran Kodim 1622/Alor Salurkan Sampel Serbuk Kelor Kepada Puskesmas

N


NTT, ALOR - Sebagai salah satu masalah kesehatan nasional, stunting perlu mendapat perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, hingga tingkat keluarga, termasuk TNI AD melalui peran para Babinsanya membantu Pemerintah di desa-desa.


Dengan kondisi demikian, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa terdapat 3 upaya yang akan dilakukan untuk mencegah stunting yang akan dimulai pada periode pra kehamilan wanita.


Dandim 1622/Alor Letkol Inf Amir Syarifudin, S.H saat dikonfirmasi melalui Perwira Seksi Teritorial Kapten Inf Fahrudin pada Jumat pagi (9/6/2023) pukul 07.30 Wita terkait peran Babinsa dalam penanganan stunting di Kabupaten Alor mengatakan bahwa Babinsa diwilayah bersinergi dengan Puskesmas dan aparat desa, terus berupaya bagaimana agar bisa segera dapat mengatasi stunting.


Saat ini para Babinsa diwilayah sedang menyalurkan sampel tepung/serbuk kelor ke Puskesmas setempat. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk memenuhi gizi anak penderita stunting.


Karena stunting atau kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu lama ternyata bisa dipulihkan dengan nutrisi dari daun kelor.


"Ya, selain mengandung nutrisi tinggi, daun kelor juga murah dan cenderung mudah didapat disekitar rumah, karena merupakan tanaman yang tidak asing lagi bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya di Alor", kata Fahrudin.


Perlu diingat juga bahwa, harus ada perubahan dalam perilaku makan, yakni makan bukan memenuhi standar kenyang saja tetapi kecukupan nutrisi.


"Kelor hanya sebagai tambahan nutrisi makanan. Minimal konsumsi satu mangkuk per hari bisa mencukupi kebutuhan gizi, asalkan dimasak dengan benar, tidak di atas api, hanya dimasukan dalam air mendidih, tanpa pemanasan api agar nutrisi tidak hilang", jelasnya.


Maka untuk mengatasi stunting tidak harus dengan biaya mahal. Bayi bisa dapat gizi kelor dari air susu ibu mengonsumsi kelor. Kelor juga mencegah anemia karena zat besinya tinggi.

 

"Kami menyarankan tiap rumah minimal menanam 10 pohon kelor di pekarangan rumah, sehingga bisa tiap hari mengonsumsi kelor. Bisa juga ditanam di pot dengan stek. Tanaman ini bisa tumbuh dalam satu bulan", harap Kapten Fahrudin. (*)


Penulis: Jef Beny Bunda.

Related Posts

There is no other posts in this category.