DANDIM ALOR: TANAH ALOR SUBUR TAPI TIDAK DIMANFAATKAN KESUBURAN ITU
Panen jagung ini menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor Yustus Dopong Abora yang didampingi Lurah Kabola dan Danposramil Kabola Serka Suwandi Mohala mengatakan dalam rangka mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
Sementara, Danposramil Kabola Serka Suwandi Mohala mengatakan keikutsertaannya pada panen jagung ini sebagai bentuk dukungan TNI AD Kodim 1622/Alor melalui peran para Babinsa diwilayah memotifasi para petani manfaatkan lahan tidur menjadi lahan-lahan yang menghasilkan dan mensejahterakan.
"Sebagai Babinsa, kami harus memotifasi memberi rasa percaya diri kepada petani kalau bertani ini menjanjikan masa depan asalkan serius dan berkelanjutan", kata Suwandi.
Turut hadir dalam kegitan panen jagung bersama Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor, Yustus Dopong Abora, S.PT, Lurah Kabola, Danposramil Kabola Serka Suwandi Mohala, Babinkabtibmas, Kepala BPP Kecamatan Kabola, PPL Kecamatan Kabola, serta mantri Tani, dan anggota Kelompok Tani Ramah.
Dandim 1622/Alor Letkol Inf Amir Syarifudin, S.H saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Rabu (29/03/2023) pagi mengatakan bahwa dirinya pernah menyampaikan memilih menjadi petani ini keren karena kaya kreasi dan inovasi, dan penghasilan sendiri sudah pasti ada.
"Jangan ragu-ragu memilih menjadi petani karena sudah pasti hasilnya, asalkan serius dan teliti mengelolahnya", ujar Dandim.
Dalam bertani juga memerlukan penggunaan hasil riset berkelanjutan dalam kebijakan pertanian sehingga dapat meningkatkan produktifitas petani.
"Ini tugas dannperan dari para penyuluhan pertanian yang ada dilapangan. Silahkan bersama para Babainsa dampingi petani dan sejahterakan mereka", ucap Letkol Amir.
Lanjut Dandim, tanam di Alor ini sangat subur hanya saja tidak dimanfaatkan kesuburan itu untuk meningkatkan produksi petani.
"Ya, kalau produksi petani terus meningkat maka upaya menguatkan ketahanan pangan tertawa. Jangan sampai Alor kesulitan padi dan jagung", pintanya.
Kekurangan petani di Desa karena tidak menggunakan riset yang terus menerus untuk meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan.
"Riset diterapkan petani dengan serius maka tidak ada orang Alor kesulitan beras dan jagung bahkan kelapran. Baru-baru ini di Alor sampai kesulitan beras. Walaupun sebentar tapi meresahkan", ungkapnya. (*).
Editor: Jef Beny Bunda.