Simak Penyampaian Dandim 1622/Alor Kepada Orang Tua Calon Tamtama
KALABAHI - Kodim 1622/Alor menggelar pengarahan kepada 37 orang tua/wali Calon Tamtama Gelombang II TA. 2022, bertempat di aula Makodim, Jl. El Tari No.3, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Rabu (02/11/2022).
Dalam arahannya, Dandim 1622/Alor Letkol Inf Amir Syafrudin, S.H menyampaikan, kegiatan ini merupakan sosialisasi sekaligus penekanan dari pimpinan untuk disampaikan kepada seluruh orang tua/wali calon Tamtama agar mendapatkan informasi yang benar terkait proses perekrutan/penerimaan prajurit TNI AD khususnya di Korem 161/Wira Sakti.
Dandim mengatakan, untuk menjadi prajurit TNI AD tidak menggunakan uang. Kalaupun ada pengeluaran uang, itu untuk kepentingan sendiri seperti biaya makan, fotocopy administrasi, transportasi, dan pengeluaran lainnya, tapi bukan untuk sogok-menyogok.
Biaya-biaya yang timbul itu untuk biaya kebutuhan yang bersangkutan. Sehingga kalau ada anggota TNI yang mengatakan bayar baru lulus, maka itu tidak benar.
"Masuk TNI AD tidak dipungut biaya. Semuanya gratis selain beberapa hal yang saya sebutkan tadi", jelas Dandim.
Kedua, berkaitan dengan tidak ada bayar membayar maka antisipasi calo. Sudah banyak kejadian.
"Tiba-tiba ada yang menghubungi orang tua mengatakan, mau anaknya lulus atau tidak? Kalau mau lulus tolong transfer uang sekian juta, dengan perjanjian kalau tidak lulus akan dikembalikan. Itu adalah calo", tegasnya.
Lebih baik orang tua percayakan kepada kemampuan anaknya. Jangan karena sayang dan kepengen anaknya lulus, maka percaya dengan omongan orang lalu bayar berapapun dimintanya, padahal itu adalah calo.
"Sekali lagi hati-hati dengan hal-hal maupun iming-iming kelulusan dari calo", kata Dandim mengingatkan.
Perlu disampaikan juga bahwa, TNI itu Tentara Nasional Indonesia. Berarti dia milik Indonesia bukan milik Alor.
"Saya orang Palembang tapi ditempatkan di Alor. Artinya harus siap ditempatkan dimana saja diseluruh wilayah Republik Indonesia. Konsekuwensinya itu. Jangan nanti mintanya harus ditempatkan di Alor", ungkapnya.
Terkait penempatan itu bukan Kodim, Korem, dan Kodam, tetapi kewenangan sepenuhnya di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Mabesad) sesuai kebutuhan personil disetiap satuan yang ada diwilayah Indonesia.
Lanjut Dandim, masih ada tahapan seleksi lanjutan yang harus diikuti. Karena itu, motivasi anaknya sejak awal untuk mencari rangkin terbaik, bukan diakhir nanti. Karena penentuan kelulusan dari hasil rangking terbaik.
"Misalnya ada catatan terkait masalah administrasi, kesehatannya mungkin ada karang giginya, postur tubuh kurang simetris, masuk ke jasmani mungkin lari, renang, dan lainnya kurang, nanti nampak diperingkat, sehingga yang lolos itu mereka yang terbaik", jelasnya.
Bukan berarti anak bapak-ibu yang tidak lolos itu tidak baik, bukan demikian tetapi berarti ada yang lebih baik.
Lakukan koreksi kekurangan untuk disiapkan mengikuti seleksi kedepannya. Harus disiapkan anak-anaknya.
Melalui para Babinsa wajib membawa dua orang anak untuk dibina di Makodim sebulan sebwlum mengikuti seleksi prajurit TNI AD. Sehingga bisa bersaing dengan anak-anak lainnya dari 13 Kodim jajaran Korem 161/Wira Sakti.
"Harapan saya, berapa yang berangkat bisa lulus semua. Kalau ditanya maunya berapa persen yang lulus, pasti jawabnya 100 persen. Kalau saya jawabnya 99 persen karena 1 persen itu yang Maha Kuasa yang menentukan.
"Memang kecil 1 persen, tapi itulah yang membuat 99 persen menjadi 100 persen. Maka Tuhan menjadi yang utama dalam setiap usaha dan kerja kita", tutup Dandim.
Sumber: Pendim 1622/Alor.