Cegah PMK, Kodim 1622/Alor Bersama Gugus Tugas Laksanakan Pemeriksaan di Pelabuhan
KALABAHI - Upaya mengantisipasi terjadinya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Alor, Babinsa Kodim 1622/Alor yang tergabung dalam Gugus Tugas, melaksanakan operasi patuh dalam rangka mitigasi virus PMK, bertempat di pelabuhan Pelindo Kalabahi, Kamis (10/11/2022) Pukul 20.30 Wita.
Gugus Tugas yang terlibat dalam operasi patuh yakni, 8 orang dari petugas Karantina Pusat dan Daerah, Babinsa Kelurahan Kalabahi Kota, Babinsa Kelurahan Binongko, 1 personil Posal TNI AL, 2 orang personil Brimob Alor, 4 orang KP3 Laut, dan KSOP Sabandar, dan dari Pelindo Kalabahi sebanyak 6 orang.
Pelaksanaan operasi dalam rangka mitigasi virus PMK meliputi pemeriksaan secara ketat terhadap barang dan hewan bawaan penumpang, maupun barang-barang yang merupakan kiriman melalui jasa KM AWU.
Hal ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 47 Tahun 2022 tentang Penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat PMK, dan Instruksi Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor: 02 / Disnak / 2022 tentang Pencegahan Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Petugas Karantina yang sempat dikonfirmasi media ini menjelaskan bahwa, Pencegahan meliputi pelarangan sementara masuknya ternak sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Selain itu produk asal ternak (daging, susu, semen dan kulit) dari daerah tertular PMK atau daerah transit yang tertular PMK ke wilayah Nusa Tenggara Timur.
Namun, pengecualian masuknya susu bubuk untuk bayi dibawah dua tahun (Baduta) dan anak dibawah lima tahun (Balita) dari pabrik pengolahan susu yang telah mendapatkan registrasi Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan telah memiliki hasil pemeriksaan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) bebas PMK dari laboratorium Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya sebagai laboratorium rujukan PMK dan Sertikat Veterinerbdaerah asal.
"Kita tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap tanda tanda klinis pasa ternak yang mengarah ke PMK yaitu suhu diatas 41⁰C. Perlu dilakukannya soaialisasi dan edukasi pada masyarakat. Walaupun meski tak menular pada manusia, PMK sangat berdampak secara ekonomi", jelasnya. (*)