3 Penemuan Terbaru untuk Melawan Kanker Payudara
Kanker, termasuk kanker payudara merupakan jenis penyakit yang hingga kini masih dianggap tidak dapat disembuhkan dengan total. Meski begitu banyak cara yang dilakukan untuk melawan penyakit yang satu ini. Salah satu yang jadi andalan adalah dengan melakukan kemoterapi dan mastektomi (pengangkatan payudara). Namun para ahli terus melakukan penelitian untuk mencari metode dan obat yang bisa melawan penyakit ini hingga akhirnya ditemukan 3 penemuan terbaru untuk melawan kanker payudara ini.
Tes Darah
Umumnya, kanker payudara dideteksi dengan melakukan tes mammogram yang dilanjutkan dengan biops infasif. Namun, kini ditemukan bahwa ada jenis tes darah yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara. Para peneliti menemukan bahwa kandungan isotope karbon-13 dan nitrogen-15, dengan proporsi tertentu bisa menunjukkan apakah ada jaringan kanker atau tidak. Dalam beberapa tahun, hal ini akan sangat mungkin mempermudah dokter untuk memantau dan mendeteksi kanker payudara.
Penemuan 5 Gen Baru
Lima gen tambahan yang terkait dengan kanker payudara berhasil ditemukan oleh para peneliti dari Wellcome Trust Sanger Institute dan Institute Bioinformatika Eropa. Mereka juga menemukan 13 tanda mutasi baru yang mempengaruhi perkembangan tumor. penemuan ini memudahkan untuk melihat jenis sel kanker yang terdapat pada pasien masing-masing sehingga dokter dapat mengindetifikasi pengobatan yang terbaik.
Progesteron Alami
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Australian dan Amerika serikat, menambahkan kadar hormon wanita atau yang lebih dikenal sebagai progesteron ternyata bisa meningkat efektifitas dalam pengobatan kanker. Biasanya, pada wanita yang menderita kanker payudara yang dipicu oleh estrogen, pengobatan yang dilakukan hanya menargetkan reseptor estrogen. Peran estrogen sebagai pemicu kanker payudara memang sudah sangat dikenal dan tidak diragukan lagi, namun tidak begitu dengan progesteron. Para peneliti telah menemukan obat baru yang menargetkan pada reseptor progeteron tertentu sehingga melawan aksi estrogen pada kanker payudara. Hal ini menyebabkan pertumbuhannya menjadi melambat bahkan tidak muncul lagi.